Beberapa peristiwa sejarah paling penting di dunia biasanya melibatkan manusia sebagai aktornya, dan ini merupakan hal yang biasa. Namun bagaimana jika yang punya peran penting dalam menorehkan sejarah hanyalah seekor hewan? Percaya gak?
Daftar isi
VIRALSBOOK.COM - Peristiwa penting yang tercatat dalam sejarah biasanya melibatkan manusia sebagai pelaku utamanya. Seperti di indonesia misalnya, Bapak Soekarno yang membacakan teks proklamasi Indonesia, atau penemuan listrik pertama oleh Sir Michael Faraday. Ada juga tokoh lain seperti Yuri Gagarin, yang dianggap sebagai astronot pertama di dunia yang berhasil ke luar angkasa dan kembali ke bumi dengan selamat dan masih banyak lagi nama-nama yang memiliki peran penting yang tercatat dalam sejarah dunia.
Ternyata sahabat viralsbook, bukan hanya manusia saja yang punya andil dalam sejarah demi kemaslahatan umat manusia. Hewan-hewan juga ada yang turut berperan dalam sejarah dunia lho, baik dibidang kedokteran, militer maupun dalam memecahkan sebuah kasus pembunuhan, seperti uraian berikut yang viralsbook rangkum dari berbagai sumber resmi.
1. Snowball, si Kucing detektif
Snowball adalah seekor kucing lucu, yang berhasil memecahkan satu kasus pembunuhan. Tentunya, bukan Snowball yang menginvestigasi kasusnya sendirian, namun berkat adanya petunjuk dari Snowball, sebuah kasus pembunuhan bisa diselesaikan.
Pada tahun 1994, terjadi kasus pembunuhan di Pulau Prince Edward, Kanada, yang mana korbannya bernama Shirley Duaguay. Shirley sebelumnya dilaporkan menghilang. Setelah 4 tahun berlalu, Shirley akhirnya berhasil ditemukan, namun dalam keadaan sudah menjadi mayat.
Beberapa orang yakin, bahwa pelaku dari pembunuhan Shirley itu adalah suaminya sendiri, Douglas Beamish. Sayangnya sahabat viralsbook, pernyataan itu hanyalah suatu tuduhan tanpa bukti yang jelas. Kasus pun sempat terhenti karena menemui jalan buntu. Namun suatu hari, seseorang menemukan tas di dalam hutan berisi jaket bernoda darah, sepatu sneakers, dan beberapa bulu kucing putih. Douglas Beamish memang diketahui memelihara kucing putih bernama Snowball.
Oleh seorang ahli genetik, DNA Snowball diambil dan dibawa ke Laboratory of Genomic Diversity, sebuah laboratorium yang digunakan untuk mempelajari penyakit genetik, detektif dan ilmuwan. Di laboratorium tersebut akhirnya mereka menemukan sebuah metode untuk mengetahui DNA kucing.
Mereka melakukan pengujian secara acak terhadap 20 kucing lain yang tinggal dan hidup di Pulau Prince Edward yang terisolir untuk memastikan apakah bulu yang ditemukan tersebut milik Snowball atau milik kucing lain. Jika bulu kucing tersebut terbukti milik Snowball, maka dipastikan Douglas Beamish, merupakan pelaku dari kasus pembunuhan ini.
Saat itu pengujian masih dilakukan secara untung-untungan. Sebenarnya mereka masih belum yakin kalau setiap kucing memiliki DNA yang berbeda-beda. Dan jika ternyata DNA kucing semuanya sama, maka tes tersebut tidak akan ada gunanya bagi perkembangan penyelidikan.
Namun ternyata hasilnya sangat mengejutkan. Dari pengujian tersebut dapat diketahui pasti jika bulu putih tersebut adalah bulu Snowball, bukan bulu kucing yang lain, karena DNA kucing yang cocok dengan DNA pada bulu tersebut hanyalah DNA Snowball. Dan dengan bukti yang ditemukan dari tes DNA bulu Snowball, Douglas Beamish pun akhirnya ditangkap karena terbukti telah membunuh isterinya, Shirley Duguay.
Dalam kasus ini, dapat dikatakan "sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui". Pelaku pembunuhan berhasil diungkap, dan misteri mengenai DNA kucing berhasil terpecahkan. Padahal sebelumnya penelitian mengenai bulu kucing dan anjing sudah banyak dilakukan. Namun baru terungkap setelah kasus pembunuhan Shirley Duguay dari Prince Edward Island, Kanada.
2. Dolly, si Domba kloningan
Dolly ini bukan nama satu tempat di Surabaya yang kini sudah tak ada lagi, melainkan nama seekor domba. Tentu saja, Dolly bukan domba biasa, karena Dolly adalah domba hasil kloning pertama di dunia. Proses kloning Dolly dilakukan 22 tahun lalu, tepatnya pada tanggal 5 Juli 1996, di Roslin Institute di Universitas Edinburgh Skotlandia.
Proses cloning dari Dolly ini sendiri disebut dengan transfer nuklir sel somatic, di mana nukleus sel dari sel seekor domba dewasa ditransfer ke sel telur yang sedang berkembang atau oocyte yang belum dibuahi. Gabungan dari dua sel tersebut dikejutkan dengan aliran listrik agar memisahkan diri. Nantinya, dari sel yang memisahkan diri itu berkembang menjadi blastocyst, dan ditanamkan pada induk yang akan mengandungnya.
Sayangnya sahabat viralsbook, umur Dolly tak bertahan lama, yaitu hanya 6,5 tahun. Dolly pada akhirnya disuntik mati pada tanggal 14 Februari 2003 karena penyakit paru-paru dan radang sendi yang parah. Berita baiknya, sebelum disuntik mati, Dolly sempat memiliki 6 anak, dan akhirnya proses kloning bisa dilakukan pada hewan-hewan lain, seperti babi, rusa, kuda, dan lembu.
3. Cher Ami, si Merpati prajurit
Cher Ami adalah seekor burung merpati yang bisa dibilang berjasa bagi tentara Amerika Serikat selama Perang Dunia I. Pada masa perang tersebut, memang sudah ditemukan teknologi pengirim pesan yang lebih canggih seperti telegraf, radio, atau telepon, namun alat-alat komunikasi itu terkadang bisa dihalang oleh lawan, dan membocorkan informasi rahasia yang seharusnya jangan sampai diketahui oleh pihak lawan.
Namun, burung merpati secara mengejutkan memiliki tingkat keberhasilan yang cukup tinggi, yaitu sampai 95 persen, dan pesan yang dikirim bisa lebih panjang dibandingkan dengan telegraf. Karena itulah, pasukan Amerika Serikat menggunakan burung merpati untuk berkirim pesan.
Cher Ami merupakan burung merpati yang bisa dibilang heroik. Cher Ami sendiri berarti ‘sahabat’ dalam bahasa Prancis. Kisah Cher Ami ini terjadi pada tanggal 3 Oktober 1918, di mana pada saat itu sebanyak 195 anggota pasukan Amerika Serikat terperangkap di belakang garis musuh. Keadaan makin rumit karena artileri Amerika Serikat mulai menyerang posisi mereka, dan mereka terancam tewas karena serangan kubu mereka sendiri.
Mayor Charles White Whittlesey, yang merupakan komandan dari 195 anggota pasukan Amerika Serikat itu, kemudian mengirimkan pesan melalui Cher Ami ke pasukan Amerika yang menyerangnya. Pesan itu berbunyi, “Kami di sepanjang jalan sejajar dengan 276,4. Arteri kami sendiri menjatuhkan tembakan langsung ke arah kami. Demi Tuhan, hentikan.”
Saat dalam perjalanan membawa pesan tersebut, Cher Ami sempat tertembak pasukan Jerman, namun ajaibnya dia sampai di tujuan dalam waktu 25 menit, dengan luka parah karena bagian dadanya terkena peluru, satu matanya buta dan hampir kehilangan kaki di mana pesan penting itu ditempelkan. Tetapi dengan perjuangan berat dia akhirnya bisa menyampaikan pesan dan 195 prajurit Amerika bisa diselamatkan.
Cher Ami akhirnya mati pada tahun 1919 dan tubuhnya diawetkan untuk kemudian disimpan di Institut Smithsonian, Washington D.C., Amerika Serikat.
4. Jim, si Kuda anti rasis
Jim adalah seekor kuda, yang mana pelatihnya, Dr. William Key, adalah korban perbudakan. Berkat Dr. William Key, Jim memiliki berbagai keterampilan seperti membaca, menulis, mengeja, memberitahu waktu, mensortir email, bahkan menggunakan mesin uang dan telepon.
Keterampilan Jim itu ditampilkan dalam sebuah acara televisi yang ditayangkan pada akhir abad 19 dan awal abad 20, dimana sedang terjadi sentimen ras kulit putih dan kulit hitam keturunan Afrika. Namun sahabat viralsbook, berkat penampilan Jim di acara tersebut, ras kulit hitam dan putih Amerika Serikat berhasil disatukan.
Bahkan saking hebatnya, mereka sampai mendapatkan pujian dari President Amerika Serikat pada saat itu, William McKinley. Menurutnya Pertunjukan Jim adalah pertunjukan paling menakjubkan dan menghibur yang pernah dia saksikan. Bisa dikatakan, saat itu sentimen ras kulit putih dan kulit hitam di Amerika Serikat sudah mulai berkurang, semuanya berkat Jim dan pelatihnya, Dr. William Key.
5. Montauciel, si Domba penerbang
Sama seperti Dolly, Montauciel juga adalah seekor domba. Bedanya, Montauciel bukanlah domba hasil kloningan, melainkan domba normal. Yang unik dari Montauciel adalah domba ini sudah menjadi hewan pertama yang mencoba ke luar angkasa, meskipun banyak orang mengenal seekor anjing bernama Laika yang dianggap sebagai hewan pertama yang berhasil ke luar angkasa.
Pada tahun 1783, dilakukan sebuah penelitian mengenai kemampuan manusia bertahan di ketinggian. Penelitian itu dilakukan oleh peneliti asal Prancis, Montgoler Bersaudara, yaitu Joseph-Michel Montgoler dan Jacques-Étienne Montgoler. Mereka menggunakan balon udara untuk menguji kemampuan tersebut.
Namun, mereka tidak berani bereksperimen pada manusia karena terlalu berisiko. Akhirnya, mereka pun menggunakan Montauciel, yang diterbangkan menggunakan balon udara bersama seekor bebek dan ayam jantan. Para peneliti percaya jika domba saja bisa selamat berada di ketinggian, maka manusia pun juga akan bertahan. Karena itulah, mereka menggunakan domba sebagai ganti manusia.
Penelitian itu dilakukan di Istana Versailles, di hadapan Raja Louis XVI dan Ratu Marie Antoinette. Diperkirakan penelitian itu berlangsung selama 8 menit, dengan jarak 3km dan ketinggian balon udaranya mencapai 460 meter.
Sahabat viralsbook, ketiga hewan tersebut akhirnya mendarat dengan selamat setelah menempuh perjalanan panjang. Berkat penelitian ini, para ahli menyimpulkan bahwa manusia bisa bertahan di ketinggian dalam tekanan tertentu. Karena kesuksesan penelitian ini, Montauciel pun akhirnya diadopsi oleh Ratu Marie Antoinette, dan menghabiskan hidupnya dengan bahagia bersamanya.
***
Itulah hewan-hewan yang memiliki andil dalam sejarah selain manusia. Ternyata, aksi hewan dalam sejarah-sejarah di atas tak kalah keren dengan manusia ya? Berkat hewan-hewan tersebut, banyak perubahan yang terjadi dan ada hikmahnya bagi kehidupan manusia sekarang ini. (www.viralsbook.com)