Apa yang sobat viralsbook ketahui selama ini tentang mitos seekor Kucing, ternyata sebagiannya tidak sesuai kenyataan. Gak Percaya?
Daftar isi
- 1 Mitos Jangan Memotong Kumis Kucing
- 2 Mitos Kucing Suka Minum Susu
- 3 Mitos Bahwa Semua Kucing Liar Sama
- 4 Mitos Kalau Kucing Boleh Jadi Vegetarian
- 5 Mitos Kucing Mengandalkan Kaki Yang Kuat Ketika Melompat
- 6 Mitos Bahwa Kucing Itu Soliter
- 7 Mitos Warna Bulu Kucing Berkaitan Dengan Sifatnya
- 8 Mitos Semua Kucing Berbulu Putih Itu Tuli dan Bermata Biru
- 9 Mitos Kucing Buta Warna, Tapi Bisa Melihat Dalam Gelap
- 10 Mitos Kucing itu Hewan Nokturnal
- 11 Mitos Kucing Itu Pemalas
- 12 Mitos Kucing Sangat Membenci Air
VIRALSBOOK.COM - Kucing merupakah hewan peliharaan favorit banyak orang. Alasannya mucing adalah satu-satunya hewan asosial yang berhasil dijinakkan oleh manusia. Selain jinak, Mereka pun suka bertingkah lucu dan aneh hingga membuat pemiliknya gak kuasa untuk menggendongnya.
Tapi dalam budaya masyarakat, ternyata masih banyak informasi salah yang beredar mengenai mitos seekor kucing. Kira-kira apa saja, ya?
Berikut 12 mitos seekor kucing yang sebelumnya kalian anggap sebuah fakta.
1. Mitos Jangan Memotong Kumis Kucing
Banyak yang percaya kalau kita gak boleh memotong kumis kucing. Karena kepercayaan populer mengatakan bahwa kumis kucing terhubung dengan keseimbangan mereka. Tapi ternyata itu hanyalah mitos, sobat viralsbook.
Lho, faktanya gimana? Ternyata kumis kucing terbentuk dari bahan yang sama yang membentuk tanduk binatang lain, atau yang biasa disebut keratin. Kumis yang terhubung ke wajah kucing merupakan sejumlah besar saraf, dan berguna untuk merasakan perubahan udara.
Jika Anda pernah memperhatikan bulu-bulu halus di atas kepala kucing atau di belakang kakinya -- meskipun gak semua kucing memilikinya -- itu juga disebut kumis, dan mereka bekerja dengan cara yang sama. Jadi, jika Kumis kucing itu merupakan alat keseimbangan kucing itu mitos ya sobat viralsbook. Tapi untuk memotong kumis kucing memang tidak dianjurkan, dengan pertimbangan hal ini bisa membuat kucing jadj takut dan lemah. Itulah alasannya mengapa kucing selalu menghindar ketika ingin dipotong kumisnya.
2. Mitos Kucing Suka Minum Susu
Hal ini banyak menjadi di adegan film-film, kucing sering sekali diberi susu. Sehingga terjadi pembenaran yang terstruktur di masyarakat bahwa kucing itu aslinya suka dengan susu. Tapi faktanya, kucing minum susu hanya ketika mereka masih menyusui dengan ibunya.
Ketika kucing disapih dari ASI mereka, secara alamiah kucing akan berhenti memproduksi semua enzim yang mereka butuhkan untuk mencerna susu. Jadi itu berarti, kebanyakan kucing gak memiliki toleran laktosa. Laktosa susu biasanya terkumpul dalam sistem pencernaan kucing dan jika kucing meminumnya kucing akan memiliki masalah bau dalam tubuhnya, termasuk ketika ia membuang gas. Hal yang sama juga berlaku pada manusia.
Susu juga memiliki masalah lain, karena susu memiliki kandungan lemak dan kalori. Jika Anda memberikan kucingmu semangkuk susu setiap hari, malah akan membuat kucingmu mengalami masalah kesehatan, terutama obesitas.
3. Mitos Bahwa Semua Kucing Liar Sama
Kucing liar sering dianggap sebagai pengganggu, karena mereka suka seenaknya masuk ke rumah yang pintunya terbuka, mencuri makanan di dapur dan suka merobohkan tong sampah untuk mencari sisa-sisa makanan.
Tapi sebetulnya, setiap kucing liar itu berbeda-beda dan inilah sebabnya kucing-kucing liar yang dilahirkan dan dibesarkan di jalan, cenderung gak pernah memiliki hubungan yang baik dengan manusia, mereka biasanya takut pada manusia, dan kucing liar akan sensitif jika didekati manusia. Mereka gak memiliki sosialisasi.
Namun, ada kucing liar yang di sisi lain adalah kucing peliharaan yang tidak pernah diperlakukan adil. Mereka mengenal orang, dan mereka tahu kalau manusia bisa bersikap baik padanya. Mereka mungkin sudah pernah mendapatkan sosialisasi. Mereka mungkin agak sedikit takut, tetapi manusia masih bisa mendapatkan kepercayaan mereka dan membuat mereka bisa dipelihara.
Biasanya kucing liar jenis ini pernah dipelihara manusia hanya saja ditendang kembali karena sifat mereka yang selalu mencuri makanan, atau karena alasan lain. Jadi, yang menganggap mitos bahwa kucing liar itu sama adalah, Anda sudah keliru.
4. Mitos Kalau Kucing Boleh Jadi Vegetarian
Apakah Anda termasuk yang sering memberi makan kucing dengan sayur-sayuran? Kalau iya, dan Anda menganggap mitos kalau seekor kucing boleh makan sayuran, Anda telah keliru.
Kucing membutuhkan sejumlah nutrisi untuk bertahan hidup, seperti taurin dan asam arakidonat yang berasal dari daging. Mereka juga membutuhkan banyak protein melebihi hewan lain. Mereka gak bisa mendapatkan semua itu dari pola makan nabati, dan jika kekurangan semua itu mereka akan menderita masalah kulit, gangguan pendengaran, dan bahkan masalah jantung serta hati.
Tentu, segelintir produsen makanan kucing vegetarian menganggap hal itu gak ada masalah. Ya, tapi itu hanyalah strategi penjualan dan bahasa marketing saja. Fakta sebenarnya kucing bukan hewan vegetarian.
Tapi beberapa diet vegetarian memiliki versi protein buatan. Iya, benar, karena pada dasarnya kucing gak dapat memproses bahan buatan seefisien mereka memproses yang alami. Itu akan melemahkan jantung mereka dan memperpendek umur mereka.
Penelitian juga menemukan bahwa kucing yang dipaksa melakukan diet vegetarian yang diterapkan di rumah, diam-diam akan mencari kebutuhan nalurinya dengan memangsa hewan liar lho sobat viralsbook.
5. Mitos Kucing Mengandalkan Kaki Yang Kuat Ketika Melompat
Kucing saat melompat mungkin mendarat menggunakan kaki mereka, seperti yang kebanyakan kita lihat, tetapi faktanya gak selalu begitu.
Mereka bisa melakukannya karena ketika mereka melompat, rasa keseimbangan mereka sejajar dengan bagian depan tubuhnya, sementara tulang belakangnya beraksi dan secara refleks menyelaraskan bagian belakang untuk pendaratan yang aman dan sempurna.
Meskipun itu refleks, mereka masih butuh waktu untuk melakukannya. Anda pasti pernah melihat secara langsung atau melihat di video saat kucing jatuh ketika melompat dari ketinggian rendah, nah kucing biasanya gak memiliki perhitungan.
Dan bahkan jika mereka mendarat dengan kaki mereka, mereka gak selalu bebas dari insiden tanpa cedera. Jika mereka jatuh dari ketinggian yang lumayan dan kaki mereka gak bisa menumpunya, maka bisa mengakibatkan hal yang mengerikan seperti patah tulang, trauma internal, dan bahkan kerusakan otak. Sekarang kita tahu bahwa kucing pun gak sempurna yang kita bayangkan saat melompat.
6. Mitos Bahwa Kucing Itu Soliter
Mungkin Anda sering melihat seekor kucing sangat pelit dengan temannya sendiri ketika diberi makanan. Namun para peneliti mengamati bagaimana kucing berinteraksi satu sama lain, mereka menemukan bahwa kucing adalah makhluk sosial.
Mungkin karena kucing selalu berburu sendirian, maka akan terlihat ia bisa bertahan hidup sendirian. Tetapi ketika mereka berkumpul dalam kelompok, ternyata mereka membentuk hubungan erat lho sobat viralsbook.
Gak hanya berkumpul, kucing dalam kelompoknya berbagi tanggung jawab, bekerja sama dalam memelihara dan bahkan merawat anak kucing satu sama lain. Bahkan, kucing bisa memiliki sahabat.
Kucing yang tergabung dalam koloni liar biasanya berpasangan dan nongkrong bersama, menghabiskan banyak waktu untuk saling merawat dan saling menyapa dengan menempelkan hidung mereka. Diperkirakan bahwa semua perawatan itu bukan hanya untuk membersihkan diri, tetapi juga cara mereka untuk menyatukan aroma semua kucing menjadi bau koloni yang mengidentifikasi setiap individu sebagai bagian dari kelompoknya.
7. Mitos Warna Bulu Kucing Berkaitan Dengan Sifatnya
Ada yang bilang, jika Anda ingin memiliki kucing yang setia carilah kucing berwarna oranye. Dan jika Anda ingin memiliki kucing yang misterius dan menakutkan carilah kucing warna hitam. Kita mungkin mempercayainya, bahwa warna-warna tertentu dikaitkan dengan ciri-ciri kepribadian tertentu.
Para peneliti di UC Berkeley melihat mitos itu dan gak menemukan bukti yang mendukung teori tersebut. Namun, yang mereka temukan adalah keyakinan kuat yang tertanam dalam kesadaran kolektif, sehingga kucing berwarna terang dianggap lebih ramah, sehingga jenis itu lebih sering diadopsi.
Namun faktanya gak semua kucing berbulu terang memiliki sifat yang kalem, Anda bisa membuktikannya sendiri dengan memperhatikan kepribadian kucingmu. Ingat ya sobat viralsbook, jangan menjadi rasis terhadap kucing.
8. Mitos Semua Kucing Berbulu Putih Itu Tuli dan Bermata Biru
Banyak yang percaya kalau kemungkinan kucing putih dengan mata yang gak biru memiliki peluang sekitar 20% untuk menjadi tuli, kucing putih dengan satu mata biru memiliki risiko sekitar 40%, dan dua mata biru memiliki antara 65 dan 85%. Namun, belum ada penelitian tentang hal ini.
Banyak yang menganggap bahwa kucing dengan mata biru cenderung tuli di sisi yang sama. Tapi jujur saja, kita bahkan gak tahu apakah mereka tuli atau tidak, karena hampir semua kucing gak pernah menengok atau menghampiri ketika kita panggil, benar kan?
9. Mitos Kucing Buta Warna, Tapi Bisa Melihat Dalam Gelap
Ada yang percaya mitos bahwa kucing itu buta warna? Kalau Anda salah satunya, Anda sudah keliru. Ternyata kucing gak sepenuhnya buta warna sobat viralsbook. Kucing hampir buta warna dengan warna hijau-merah.
Mata kucing disesuaikan untuk menangkap warna biru-ungu serta warna kuning kehijauan, sehingga mereka melihat dunia sama dengan orang yang buta warna merah-hijau. Cones adalah struktur mata yang bertanggung jawab untuk penglihatan warna, itu yang membuat kita percaya tentang mitos mengenai Kucing itu buta warna.
Jumlah tangkai di mata kucing menandakan bahwa mereka memproses informasi lebih cepat daripada manusia, itulah sebabnya mereka bisa menangkap burung yang hinggap di jalan, misalnya. Sel-sel tangkai yang bertanggung jawab atas kecepatan menakjubkan mereka juga membantu mereka melihat dalam kegelapan -- dan memberi mereka sekitar 20 derajat penglihatan ke arah tepi, dibandingkan dengan manusia -- namun mereka gak dapat melihat dalam kegelapan secara total.
Kucing masih harus membutuhkan sedikit cahaya untuk dapat melihat, tetapi dalam kondisi cahaya rendah dan senja, mereka bisa melihat beberapa mil ke depan.
10. Mitos Kucing itu Hewan Nokturnal
Siapa pun yang memelihara kucing di rumah pasti tahu kalau dia aktif di malam hari, seperti mengamati sesuatu di dapur, atau memandangi dinding rumah untuk melihat cicak. Bahkan hal itu mungkin terjadi begitu sering, sehingga kita berpikir kalau kucing itu hewan nokturnal atau hewan yang aktif pada malam hari.
Kucing sebenarnya adalah crepuscular, yang berarti mereka cenderung caper alias cari perhatian pada jam-jam sekitar senja dan fajar. Menurut Abrams Royal Animal Clinic, jadwal aneh ini terjadi secara alami karena naluri mangsa kucing paling aktif di jam-jam itu. So, gagasan bahwa kucing adalah hewan nokturnal itu hanyalah mitos sobat viralsbook.
11. Mitos Kucing Itu Pemalas
Jika Anda berangkat kerja di pagi hari dan melihat kucingmu tertidur di tempat yang sama ketika Anda pulang, mungkin Anda akan menganggap kalau kucing itu pemalas. Tapi nyatanya engga gitu lho sobat viralsbook.
Pola tidur kucing memang lebih rumit daripada yang kita pikirkan dan memang benar, kucing tidur selama 16 jam sehari. Cat Behavior Associates menjelaskan bahwa kucing biasanya gak benar-benar tidur pulas.
Sebagian besar waktu tidur kucing dihabiskan dengan indranya yang masih tetap waspada dan mendengarkan mangsa, predator, atau berbagai macam suara yang mengganggu.
Jika Anda memperhatikan, Anda pasti pernah melihat kucing yang seolah-olah tertidur namun matanya selalu terbuka dan telinganya bergerak ketika mendengar sesuatu. Kucing akan segera bergerak atau bertindak ketika ada sesuatu yang menarik perhatiannya, meskipun dia terlihat memejamkan matanya.
Dikutip dari VetStreet, ada alasan biologis mengapa kucing membutuhkan banyak waktu senggang, yakni Diet. Kucing adalah pemakan daging, dan istirahat dalam waktu lama bertujuan membantu sistem pencernaan mereka mencerna semua protein itu.
So, bagi Anda yang sudah terlanjur menjudge dan mengumpat kucing dengan kata-kata "pemalas", segeralah minta maaf ya?
12. Mitos Kucing Sangat Membenci Air
Gak semua kucing secara alamiah tidak suka air. Animal Planet mengamati kalau kucing di alam liar menyesuaikan pandangan mereka mengenai air tergantung pada situasi lingkungannya, seperti ada atau engganya predator di dalam air, itu mengapa kebanyakan dari mereka menghindarinya. Di sisi lain, beberapa kucing justru menghabiskan begitu banyak waktunya di air.
Beberapa kucing, seperti Van Turki, Coon Maine, dan Bengal, mereka semua cenderung memiliki daya tarik pada air yang bertentangan dengan obsesif mereka, dan banyak juga kucing yang gak takut untuk berenang.
VetStreet menjelaskan jika sebagian kucing enggan dengan air karena mereka pernah memiliki pengalaman negatif dengannya. Seperti anak-anak kucing yang bermain di bak mandi tetapi harus terjatuh dan tenggelam, itu bisa menjadikannya enggan bersentuhan dengan air.
Atau kucing liar yang harus diterpa hujan besar hingga membuatnya takut dengan air, atau kucing jadi trauma dengan Anda yang sering melemparnya dengan air.
Mitos kalau kucing takut air ini pun bergulir, ditambah lagi sebagian dari pemilik kucing gak mau repot-repot memandikan kucing mereka, menjadikan kucing merasa asing dengan air.
Baca Juga : Gemes! 12 Foto Kucing Didandani Ala ‘Bintang Zodiak’, Dijamin Bikin Kamu Greget Pengen Peluk
***
Udah tahu kan sobat viralsbook? Mungkin dari 12 mitos ini, ada beberapa mitos yang sebelumnya Anda yakini kebenarannya. Tapi ternyata, tidak serupa dengan yang Anda bayangkan sebelumnya.
Sebenarnya masih banyak mitos tentang Kucing yang masih dipercaya masyarakat hingga saat ini. Salah satunya, mitos sebagian orang yang berpendapat bahwa mengurung kucing di dalam rumah itu kejam. Tidak memiliki peri-kebinatangan.
Pendapat ini sah-sah saja. Setiap orang memiliki pendapat berbeda-beda mengenai hal ini. Beberapa orang percaya bahwa kucing harus dibiarkan berkeliaran di luar, memangsa binatang lain, dan merupakan lahiriah bahwa kucing berpotensi mati dengan kematian yang mengerikan. Memelihara kucing di dalam rumah itu kejam.
Namun, menurut ahli, kucing peliharaan harus 100 persen dijaga di dalam rumah. Ada banyak alasannya, terutama untuk menjaga mereka agar lebih aman dari segala jenis bahaya yang mengancam.
Selama kucing di dalam ruangan itu memiliki akses seperti mainan, pohon kucing, tempat mereka bisa memanjat dan bersembunyi, dan lingkungan yang aman dan interaktif, mereka gak hanya saja berpotensi memiliki umur panjang, tetapi juga selalu bahagia.
Nah? Mitos mengurung kucing dalam rumah itu kejam terpatahkan lagi. Bagaimana menurut sobat viralsbook? Mitos apa yang Anda ketahui tentang seekor kucing. Yuk berbagi. (www.viralsbook.com)
Foto dan Materi disadur dari berbagai sumber resmi : Animal Planets / VetStreet / kompas.com / wikipedia.org